JOKO KENDIL

Dahulu di Jawa Timur hidup seorang Janda Miskin bersama anak tunggalnya Joko Kendil. Tubuhnya gemuk pendek dan kulitnya berwarna hitam legam, nampak seperti jelaga. Namun Joko Kendil memiliki sifat yang luar biasa ramah dan senang bermain bersama anak anak di desanya. Joko sering membuatkan mainan dari apa saja, entah dari kertas ataupun dari bambu dan lain sebagainya. Suara Joko pun luar biasa merdu dan dikenal seluruh desa.


Suatu hari Joko merasa sedih luar biasa, Ibunya sang janda miskin menawarinya makan.

"Nak, makan lah dulu, nanti nasinya dinggin nda enak..."

"Engga Mak, makasih, aku nda mau makan..."

"Nanti kamu sakit Nak Bagus..."

"Nda apa Mak, biar saja sakit, nanti mati sekalian..."


Sang Ibu merasa iba, "Kamu mau apa to Le...???"

"Mak, pergilah ke Istana, nyuwun sama Baginda supaya mau menikahkan anak perempuannya buat aku Mak...!!!"

"Walah, Naaakkk,, nak,, heh Le,, kamu itu ndak ganteng, ndak sugih, mau menikah sama Putri Raja...gimana nasib Ibumu Leee..."

"Aku ndak mau makan Mak,, aku pingin nikah aja sama Putri Raja..."


Karena Joko Kendil sudah berhari-hari ngga mau makan, akhirnya Janda itu datang berkeluh kesah kepada Baginda Raja. Baginda Raja orangnya baik hati dan pengertian sekali. Dipanggilnya lah anak perempuannya. Dia memiliki 3 putri yang cantik cantik. Putri Mawar, Putri Kenanga dan Putri Melati. Namun apa yang terjadi???


Putri Mawar, si sulung, sifatnya angkuh bukan kepalang. Dia merasa yang tercantik untuk apa menikah dengan orang miskin jelek seperti Joko Kendil. Ditolaknya Janda tersebut mentah mentah. Putri ke dua pun memiliki sifat yang bengis, hampir saja Janda miskin tersebut diusirnya. Namun Putri Melati berhati baik, cantiknya luar dalam. Diterimanya lamaran Janda miskin tersebut, karena iba dengannya.


Ketika sang Janda tiba di rumah, Joko Kendil kegirangan. Akan tetapi Janda tersebut sedih bukan kepalang. Apa pasal??? Putri Melati minta dijemput dengan kereta kencana. Setelah Janda tersebut menceritakan semuanya kepada Joko Kendil, maka Joko penyanggupinya. Katanya, "Iya Mak, aku sanggup, karena Putri Melati tidak sia-sia menerima lamaranku, dan dia Putri Raja, besok kita ke Istana."

Sang Janda bingung. Tetapi lihatlah, keesokan harinya, sebuah kereta kencana yang sangat indah mengajak Joko dan Janda tersebut ke Istana. Kereta kencana itu ditarik 8 kuda dan terbuat dari tatahan berlian. Kursinya empuk bukan keplang. Ukiran kereta tersebut halus bukan main, dan Joko naik bersama ibunya, bukan main semua penduduk heran melihat mereka. Karena semula Sang Ibu mengatakan, "Waduh anaku, jangan seperti punguk merindukan bulan... namun kenyataannya lain."

Setibanya di Istana, Putri Melati yang semula menyanggupi menikah dengan Joko Kendil menjadi bersedih hati. Hatinya gundah gulana, manalah mungkin ia jatuh cinta kepada pria yang kelihatan bodoh itu. Tetapi ketika Putri Melati melihat ke pendopo Istana, ia melihat seorang Pangeran Tampan berbaju anggun. Putri Melati tidak mengenalinya, siapakah Pangeran tersebut??? 


Sang Pangeran mendekat dan menghampiri Putri, tenanglah, akulah Joko Kendil. Seketika itu juga Putri Melati takjub dan tidak berkecil hati lagi. "Sebenarnya aku adalah putra mahkota dari Istana seberang, namun ketika itu seorang penyihir menghukumku dan menyihirku seperti kendil, namun karena engkau seorang putri yang mau menikah dengan ku, maka sihir itu lenyap." 


Waahhh kedua putri yang lain menjadi malu atas ketidak sbaran dan keangkuhan mereka. Mereka menyesali sifat mereka. THE END


Iyaaaa... itu tadi dongeng, lawas banget, uda lama aku denger, dan aku tambah2in dikit. aku juga ngga cantik, tapi sayangnya ngga ada yang mau menikah sama aku sampai umur segini, entahlah gua mah keturunan apaan wekwekwekwek... yang jelas gue bakalan cakep kalo didandanin higs higs higs... duh gusti... sepuronipun... aku masih jombliiii niiii

Comments

Popular Posts